SEMINAR AKADEMIK 2017 “WARUNG KOPI” antara BUDAYA dan BISNIS di Kota Pontianak
Fenomena minum kopi dan menghabiskan waktu di warkop telah menjadi bagian kehidupan masyararakat Indonesia. Berkembangnya warung-warung kopi dengan merk lokal makin marak dari tahun ketahun. Karena menyadari jumlah WARKOP di kota Pontianak ini sangat banyak oleh karena itu kami melakukan observasi dengan mengambil sampel pada Jalan Hijas dan Jalan Siam yang letaknya berada di tengah-tengah jalan Gajah Mada dan jalan Tanjungpura tersebut.
Berdasarkan sejarah berdirinya kota Pontianak menunjukkan bahwa pusat perekonomian utama sejak zaman berdirinya kota Pontianak berada di sekitar tepian kapuas.
Kronologis :
- 23 Oktober 1771 Kota Pontianak didirikan
- Tahun 1778 Dominasi kolonialis Belanda dari Batavia ditempatkan diseberang keraton Pontianak yang terkenal dengan nama Tanah Seribu Verkendepaal. Pusatnya berada pada kawasan Gajah Mada dan Tanjungpura yang kita ketahui saat ini.
Sumber:pontianak.go.id/sejarah-berdirinya-kota-pontianak/
Berbagai kegiatan perekonomian dan pemerintahan terjadi di sekitar daerah jalan Gajah Mada dan Tanjungpura tersebut. Hal inilah yang menyebabkan berdirinya usaha-usaha dan tempat santai/nongkrong. Perbincangan berbagai hal pun terjadi, seperti bisnis dan lain sebagainya. WARKOP sering dijadikan tempat pilihan untuk melakukan pembicaraan agar terlihat lebih santai.
Dari sejarah tersebut maka tidak heran bahwa WARKOP dan usaha sejenis banyak terdapat di daerah jalan Tanjungpura dan jalan Gajah Mada Pontianak karena dahulunya daerah tersebut merupakan cikal bakal pusat pembangunan utama di Pontianak.